Senin, 03 April 2017

Video Kerusuhan Muslim di Paris - Media Bungkam: Hoax


Sebuah rumor yang beredar di internet menyatakan bahwa telah terjadi kerusuhan besar di Paris yang dilakukan oleh imigran Muslim. Dalam video yang beredar di Youtube dengan judul Paris At War - Media Silence, menunjukkan para imigran Muslim Paris melakukan pengrusakan dan menyerang polisi.

Video tersebut menjadi viral dan banyak menyebar digunakan untuk kampanye Islamphobia - dikalangan masyarakat Eropa. Tuduhan bahwa media internasional bungkam atas insiden tersebut menjadi daya tarik provokasi dunia.

Video Paris At War - media silence mulai beredar pada bulan Juni 2016 dengan klaim imigran muslim yang dianggap tidak berterima kasih telah ditampung oleh pemerintah Perancis. Dalam rekaman video menunjukkan polisi melempar gas air mata kepada para perusuh, banyak mobil dan bangunan dirusak para perusuh yang diklaim para imigran Muslim.


Rumor tersebut mulai beredar luas pada 25 Mei 2016 yang diterbitkan oleh situs web Superstasion95.com. Dalam artikelnya menyatakan bahwa media Perancis dan Barat sengaja bungkam atas insiden berdarah di Paris, bahkan menuduh Muslim radikal di Paris melakukan tindakan tidak manusiawi.

Dalam klaimnya menyebutkan ratusan warga Paris telah diserang dan terluka parah akibat serangan para perusuh, melempar batu, tombak, menghancurkan toko dan mobil juga membakar apa saja yang mereka temui.

PARIS UNDER MUSLIM SIEGE - News Blackout as Riots Wreck the city!

French and western news media are intentionally blacking-out FEROCIOUS RIOTS in Paris, refusing to provide any coverage of violence by savage Muslim beasts in Paris.

Hundreds of Parisians have been attacked and seriously injured by roving bands of Islamic Radicals, throwing stones, spears, smashing store and car windows and setting fire to anything they can.










HOAX

Berita tersebut menjadi viral dan cepat menyebar, video yang beredar di Youtube ditambahkan untuk meyakinkan mata dunia bahwa media internasional bungkam atas apa yang dilakukan Muslim di Paris. Namun, video Paris at War - media silence, hasil editing dengan menggabungkan beberapa video kejadian yang tidak ada korelasinya dengan klaim.

Artikel superstation95 bahkan menampilkan foto mobil polisi yang terbakar, foto itu ditampilkan diposisi paling atas artikel dengan judul "PARIS UNDER MUSLIM SIEGE - News Blackout as Riots Wreck the City," dengan klaim kebrutalan imigran Muslim di Paris.

Foto mobil polisi yang terbakar diambil dari situs Reuters yang diterbitkan pada 18 Mei 2016. Dalam keterangan gambar menyatakan bahwa mobil polisi tersebut dibakar oleh demonstran dari serikat buruh kereta api dan pelabuhan. Jadi, gambar itu tidak ada hubungannya dengan imigran muslim di Perancis.

A police car burns during a demonstration against police violence and against French labour law reform in Paris, France, May 18, 2016. REUTERS/Charles Platiau

Strikes by French railway and port workers halved train services and prompted cancellation of ferry links to Britain on Wednesday as labour unions sought to force President Francois Hollande’s government into retreat on labour law reforms.

After weeks of protests in which hundreds of their number have been hurt, police held a rally of their own to vent frustration over the stresses of near daily clashes with violent youths on the fringes of the anti-reform movement.

As they did so, a crowd chanting “police everywhere, justice nowhere” surrounded a police patrol car, which went up in flames after the police officers inside fled the scene, a few hundred metres from where their colleagues were rallying.

Bahkan gambar tersebut diterbitkan dalam artikel Al Jazeera dan menjelaskan tentang kejadiannya, tidak menyebutkan tentang agama ataupun kelompok. Dalam artikelnya menyatakan bahwa sekitar 15 pengunjuk rasa, beberapa orang menggunakan topeng, menyerang polisi dan melemparkan bom molotov.

Para pengunjuk rasa memprotes kebijakan pemerintah Perancis yang dianggap kontroversi, pengunjuk rasa melampiaskan amarahnya kepada polisi yang dianggap menghasut terjadinya kekerasan selama serangkaian demontrasi.

Officers across France have taken to the streets to denounce violence that they say has been repeatedly directed at them.

Wednesday's rare demonstration by the law-enforcement officers coincided with an attack by protesters in Paris on a police car with two officers inside.

Paris police chief Michel Cadot said about 15 protesters, some masked, attacked the car and threw a Molotov cocktail at it, setting it alight.

The male driver was attacked when he got out of the car and was hospitalised. His female partner suffered slight injuries. An investigation for attempted homicide was filed.

Gambar-gambar yang disajikan superstation95 sebagian besar diambil dari berita demontrasi di Perancis pada 2014, kejadian sebenarnya hampir dua tahun sebelum artikel menyesatkan tersebut diterbitkan.

Beberapa gambar diambil saat unjuk rasa mengutuk kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, Unjuk rasa pro-Palestina yang terjadi pada tahun 2014 dilakukan oleh warga Perancis dari berbagai golongan dan agama, murni mengatasnamakan kemanusiaan.


A French court has jailed three men for rioting after a pro-Palestinian rally in a mixed suburb of Paris degenerated into anti-Semitic violence.

The three men, aged 21 and 28, were given sentences of between six and 10 months for their part in the rioting in Sarcelles on Sunday.

A fourth man was given a suspended sentence while a minor received a fine.

Prime Minister Manuel Valls condemned the violence, which erupted at a protest over Israel's actions in Gaza.
At least
649 Palestinians, most of them civilians, and 31 Israelis have been killed in 15 days of fighting, as Israel targets militant rocket crews inside the densely populated Gaza Strip.

Superstation95 juga menerbitkan dua video dengan klaim menunjukan kekerasan yang terjadi pada 25 Mei 2016. Mereka juga mengklaim bahwa video tersebut tidak pernah ditampilkan di outlet berita resmi internasional karena kejadian itu sengaja dibungkam. Faktanya rekaman video "Paris under muslim sesi 2" itu diambil pada tahun 2014.


Sedangkan video "Paris under muslim sesi 1" (25 Mei 2016), diambil dari video yang dipublikasikan oleh Reuters pada 18 Mei 2016.






Banyak netizen menanggapi video tersebut dengan menyebarkan kebencian agama. Namun sangat disayangkan setiap informasi penyebar kebencian dengan mudahnya ditelan mentah-mentah dan disebarkan tanpa mencoba mencari kebenarannya terlebih dahulu.

Kesimpulan: Dimulai oleh artikel menyesatkan yang diterbitkan oleh superstation95, video Paris at War - media silence beredar untuk menguatkan klaimnya. Berita ataupun video yang mengklaim media bungkam atas kejadian kerusuhan yang dilakukan Muslim di Paris adalah hoax, merupakan propaganda Islamphobia.

Situs superstation95 merupakan situs berita yang masuk daftar hitam karena banyak menerbitkan berita hoax. Bahkan situs snopes.com telah banyak merilis artikel debunked berita dari superstation95.

Salam YukViral.

Related Posts

Video Kerusuhan Muslim di Paris - Media Bungkam: Hoax
4/ 5
Oleh