Rabu, 05 Juli 2017

Ekosistem Informasi Tak Lagi Jernih, Berita Palsu Kian Menginvasi Jurnalisme



Kebutuhan mendapatkan informasi saat ini menjadi sangat vital di mana perkembangan teknologi yang kian maju memudahkan setiap orang mendapatkan informasi. Setiap orang dapat dengan mudah menyebarkan informasi di internet, beberapa jenis informasi disampaikan melalui artikel berita, gambar, video dan meme.

Setiap informasi setidaknya harus melalui proses verifikasi sebagai jaminan bahwa informasi yang disampaikan adalah akurat. Namun, proses verifikasi tidaklah mudah tanpa pengetahuan yang memadai, verifikasi berita membutuhkan ketelitian dan pengetahuan dalam menelusuri sumber berita.

'Berita palsu' atau 'hoax' sejatinya menyamar sebagai berita resmi. Sebagai contoh, berita palsu umumnya hasil laporan situs satir seperti Onion, WorldNewsDailyRepot, Huzlers, Weekly World News dan lainnya, dalam 'disclaimer' (penolakan/sanggahan) menyatakan bahwa mereka adalah situs satir yang setiap beritanya hanya untuk hiburan.

Pada dasarnya berita satir adalah cerita fiksi atau dongeng karangan si penulis. Namun, masih banyak outlet berita yang tidak memiliki pengetahuan tentang berita satir menanggapinya sebagai berita resmi. Umumnya berita satir menampilkan berita unik dan sensasional, hal itu menjadi makanan lezat bagi outlet berita online yang mengejar sensasionalitas dalam mengejar target klik.

Selain itu, situs web clickbait saat ini semakin menjamur, dengan menggunakan judul berlebihan, mereka mencoba mengeksploitasi rasa penasaran seseorang untuk mengklik link tautan. Clickbait adalah istilah untuk konten web yang tujuan utamanya memancing pengguna untuk mengklik link agar masuk ke halaman web. Hal ini terutama dilakukan dengan mengorbankan kualitas dan akurasi, mengandalkan berita sensasional hingga banyak dibagikan ke media sosial.

Ilustrasi headline clickbait pemburu klik

Berita utama Clickbait biasanya bertujuan untuk mengeksploitasi "rasa ingin tahu", memberikan informasi seadanya untuk membuat pembaca penasaran, tapi tidak cukup untuk memuaskan rasa ingin tahu pembaca tanpa mengklik konten terkait, belum lagi isi artikel yang bertele-tele hingga dibagi menjadi beberapa halaman.

Dengan menggunakan judul yang memancing rasa penasaran, seperti "ASTAGA, "HEBOH", "Anda wajib membacanya", menggunakan tanda "!!!", kalimat semuanya menggunakan huruf 'kapital', situs clickbait tujuan utamanya mendapatkan pembaca sebanyak-banyaknya tanpa peduli dengan kualitas konten berita.

Headline clickbait

Jurnalisme di era clickbait saat ini seperti belati bermata dua, alih-alih mendapatkan klik sebanyaknya namun integritas jurnalistik tak lagi menjadi prioritas. Bisnis media berita seperti kecanduan clickbait di mana 'klik' berarti uang hingga kehilangan relevansinya.

Vicente Jimenez, direktur jaringan radio Spanyol Cadena SER, mengatakan dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh UNESCO, ia mengutip beberapa cerita yang paling banyak dibaca di Spanyol: "Kita sering mencari cerita bodoh atau tidak relevan demi sejumlah besar klik untuk meningkatkan penghasilan kita."

Clickbait pada dasarnya bukan berita palsu, namun kemungkinan besar mengambil sumber dari situs berita palsu atau merekayasa berita sangat terbuka lebar. Berita palsu mengandalkan cerita sensasional dan unik, hal itu sejalan dengan tabiat clickbait yang mengejar klik, tidak peduli validitas.


Sebagai pembaca cerdas, menyaring sumber informasi sangatlah penting, mengidentifikasi elemen-elemen konten berita yang harus dihindari. Konten berita yang tidak layak dijadikan sumber informasi mencakup elemen seperti buruknya kualitas jurnalisme, satir, provokatif, sensasionalitas, keberpihakan, keuntungan, kekuasaan atau pengaruh politik dan propaganda.

Informasi yang dibagikan di jejaring sosial akan sangat mudah diterima jika sepaham dengan keyakinannya, kebencian dan propaganda adalah senjata utama para artis sosial media dalam mempengaruhi pengikutnya. Berdalih kebenaran, persatuan dan kedamaian, artis sosial media melancarkan cyberwar menghasut para pengikutnya untuk membenci kubu yang berlawanan dan mendoktrin bahwa dirinya pasti selalu benar.

Kita semua memainkan peran penting dalam penyebaran informasi di jejaring sosial. Setiap kali kita menerima informasi berupa video, gambar, konten berita dan meme, Anda harus aktif berpartisipasi meredam kebingungan dan kegaduhan. Ekosistem informasi sudah sangat tercemar oleh limbah berita palsu, clickbait, hoax dan ujaran kebencian, mulai saat ini Anda harus mengambil tanggung jawab dan secara mandiri memverifikasi konten informasi yang Anda temukan secara online.

Salam YukViral.

Related Posts

Ekosistem Informasi Tak Lagi Jernih, Berita Palsu Kian Menginvasi Jurnalisme
4/ 5
Oleh