Kamis, 25 Mei 2017

Apakah Praktek Kelahiran Lotus Bermanfaat Bagi Bayi Anda?



Lotus birth atau kelahiran lotus adalah praktek melahirkan bayi dengan tali pusat yang tidak langsung dipotong, sehingga bayi dibiarkan terhubung dengan plasentanya hingga tali pusatnya secara alami terputus dari umbilikus.

Beberapa kontroversi terkait kelahiran lotus, banyak ahli medis menyarankan bahwa praktek ini berbahaya bagi kesehatan bayi. Di sisi lain, praktek ini masih banyak dilakukan yang pada umumnya berhubungan dengan spiritual.

Hingga saat ini belum ada studi terkait kelahiran lotus dan tidak ada bukti ilmiah untuk kesehatan bayi. Pakar medis telah memperingatkan akan bahaya praktek ini tentang risiko infeksi yang ditinggalkan dari plasenta yang masih melekat.

Asosiasi pofesional dalam bidang kebidanan dan ginokologi yang berbasis di Inggris, The Royal College of Obstetricians dan Gynecologists (RCOG), dalam pernyataannya menyatakan bahwa sepenuhnya mendukung proses kelahiran normal dan percaya bahwa setiap wanita harus memiliki hak untuk membuat pilihan tentang informasi kelahirannya dan pilihan memotong ari-ari yang tepat, keamanan dan kesejahteraan ibu dan bayi adalah yang terpenting.

Sebelum memilih kelahiran lotus, semua wanita harus sepenuhnya diberitahu tentang potensi risikonya, termasuk infeksi dan risiko yang terkait dengan kesehatan bayi. Tidak ada penelitian terkait kelahiran lotus dan hingga saat ini belum ada bukti medis bahwa praktek tersebut bermanfaat untuk bayi.


"Jika dibiarkan terlalu lama setelah melahirkan, ada risiko infeksi pada plasenta yang akibatnya bisa menyebar ke bayi. plasenta sangat rentan terhadap infeksi karena mengandung darah. Dalam waktu singkat setelah lahir, tali pusat akan langsung berhenti berdenyut, plasenta tidak memiliki sirkulasi dan pada dasarnya jaringannya mati," kata Dr Patrick O'Brien, juru bicara RCOG.

Sebuah pertanyaan besar, jika para pakar medis memperingatkan akan bahaya kelahiran lotus dan tidak adanya penelitian akan manfaatnya, lalu mengapa praktek ini masih banyak dilakukan. Bahkan penyanyi Andien pada Januari 2017 melahirkan seorang bayi melalui persalinan normal dengan mempraktekkan proses lotus birth.

"Kawa, my lotus baby. Bersama kakak plasentanya yang setia menemani selama 9 bulan di dalam rahim, hingga puput dengan sendirinya. In Kawa's case, it took 3 days," tutur Andien Aisyah dalam akun Instagramnya.


Praktek lotus birth pada dasarnya berasal dari ritual dalam agama Hindu dan Buddha, lotus birth menciptakan hubungan betapa berharganya plasenta. Seorang bidan sekaligus guru yoga, Jeannine Parvati Baker, menjadi pelopor utama dalam menyebarkan praktek lotus birth ke Amerika dan Australia pada tahun 1980-an.

Terdapat tradisi lama berkenaan lotus birth dalam kalangan masyarakat asli di Australia dan Bali. Bali merupakan wilayah yang kaya akan upacara ritual dan adat berkaitan dengan kelahiran, mereka selalu berusaha mengekalkan aspek-aspek kelahiran sebaik mungkin agar tidak luput ditelan zaman.

Hal ini dapat dilihat dari ketegasan mereka mengusir anasir dan campur tangan perubahan modern dalam proses kelahiran bayi pada kalangan wanita. Lotus birth dalam kalangan masyarakat Bali berorientasikan terhadap beberapa prinsip dan kepercayaan. Antaranya ialah orangtua meyakini bahwa plasenta adalah salah satu organ penting bagi bayi, maka dari itu mereka membiarkan plasenta terlepas dengan sendirinya daripada harus dipotong setelah lahir.

Selain itu, mereka juga percaya bahwa lotus birth dapat mewujudkan ikatan spiritual dan emosional antara ibu dan anaknya. Ritual lotus birth di Bali turut dikaitkan dengan unsur signifikan dari sudut spiritual dan menganggap plasenta dan tali pusat sebagai hak milik bayi tersebut dan bukan milik ibunya, memotong tali pusat dianggap mengambil hak orang lain.


Ketika beberapa ahli memperingatkan bahaya lotus birth, seorang bidan bernama Mary Ceallaigh mendukung lotus birth. Ia mengatakan kepada The New York Post bahwa membiarkan tali pusat tetap melekat pada bayi adalah pilihan yang lebih sehat. "Tidak ada luka yang terjadi di wilayah pusar, itu mengurangi risiko infeksi," kata Mary.

Namun artikel dari The New York Post mengenai pernyataan Mary Ceallaigh dengan judul "Lotus Birth, craziest trend yet— Don't cut that umbilical cord!" telah dihapus, tidak diketahui alasan dihapusnya artikel tersebut.

Menunda menjepit tali pusar bayi memang menjadi perbincangan hangat, namun maksud "menunda" bukan membiarkan dalam waktu yang lama. Interval waktu untuk memutus tali pusat bayi secara tepat sekitar 2-5 menit setelah kelahiran. Laju transfusi darah dari plasenta ke bayi dalam 1 menit mengalirkan darah setengahnya, dan dalam waktu 2 sampai 5 menit hampir 100%.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk menunda menjepit tali pusat (tidak lebih awal dari 1 menit setelah bayi lahir) untuk meningkatkan kesehatan dan gizi pada ibu dan bayi. Proses penjepitan tali pusat 1-3 menit setelah bayi lahir, ini direkomendasikan untuk semua kelahiran.

Penjepitan tali pusat lebih cepat (kurang dari 1 menit setelah bayi lahir) tidak dianjurkan kecuali neonatus (bayi baru lahir) mengalami sesak nafas dan harus dipindahkan segera untuk resusitasi (tindakan atau pertolongan untuk mengembalikan fungsi pernafasan). Penjepitan adalah proses awal yang diikuti dengan memotong tali pusat.

Pada dasarnya beberapa studi dan rekomendasi dari WHO menyatakan untuk menunda menjepit tali pusat bayi, namun menunda dimaksudkan jangan terlalu cepat dan bukan menunda dalam waktu yang lama - lotus birth.

Kontroversi lotus birth sebenarnya terletak pada apakah membiarkan plasenta tetap terhubung pada bayi dalam waktu beberapa hari berbahaya bagi kesehatan bayi atau tidak. Dalam hal ini ada dua pernyataan berbeda, ada yang menyatakan itu berbahaya dan ada juga itu tidak berbahaya.

Yang perlu dicatat bagi Anda yang ingin memutuskan apakah akan mempraktekkan lotus birth, ini bukan tentang masalah apakah berbahaya atau tidak, tapi Anda harus berpikir apakah ada manfaatnya atau tidak. Hingga saat ini tidak ada penelitian dan bukti ilmiah terkait manfaat lotus birth.

Catatan: Artikel ini tidak bisa menggantikan saran dokter dan ini merupakan analisis untuk dijadikan pertimbangan terkait lotus birth. Keputusan ada di tangan Anda apakah akan mempraktekan lotus birth atau tidak, kami hanya menyarankan Anda untuk mempertimbangkan dari segi manfaat yang tidak pasti dan risiko terbesar yang akan dialami buah hati tercinta. Bagi Anda yang tetap mempertahankan tradisi lotus birth, kami tidak bermaksud mengintervensi keyakinan Anda.

Salam YukViral.

Related Posts

Apakah Praktek Kelahiran Lotus Bermanfaat Bagi Bayi Anda?
4/ 5
Oleh