Jumat, 21 April 2017

Bantahan Berita Media Asing Tentang Pilkada Jakarta Merupakan Kemenangan Islam Radikal


Pilkada DKI Jakarta yang diselenggarakan pada 19 April lalu memunculkan opini dari media barat dengan menyebut bahwa kemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai kemenangan kelompok Islam radikal.

Media Amerika Serikat, The Wall Street Journal, dalam laporan beritanya mengatakan bahwa pilkada DKI Jakarta adalah kemenangan kelompok Islam garis keras atas kaum modernis. Banyak pihak yang menyangkan berita The Wall Street Journal yang tidak memahami kondisi sebenarnya yang terjadi dan tidak mengetahui sistem demokrasi di Indonesia.


Tempo.com melaporkan bahwa pilkada Jakarta bukan kemenangan kelompok radikal seperti yang dituduhkan media asing. Direktur The Wahid Foundation Yenny Wahid mengatakan pemilihan kepala daerah atau pilkada Jakarta tidak dimenangkan oleh kelompok radikal. Pernyataan Yenny itu disampaikan langsung kepada Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence saat berdialog dengan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal.

Yenny Wahid mengatakan bahwa pasangan pemenang pilkada, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, didukung bukan hanya kelompok Islam, kelompok Nasrani juga ikut mendukungnya.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid juga mengatakan bahwa media barat harus belajar demokrasi dari Indonesia. Detik.com dalam laporannya menyatakan bahwa meski media Barat mencibir Pilkada DKI Jakarta, tambah Hidayat, Pilkada DKI Jakarta memberikan harapan yang luar biasa bagi Indonesia. Di tengah keberagaman dan gejolak sebelum pemungutan suara, ternyata ketika hari-H, pilkada berlangsung aman, damai, dan tertib.

Berita The Wall Street Journal hanya berdasarkan opini sepihak tanpa mencoba mempelajari lebih dalam bagaimana Indonesia menerapkan demokrasi. Sebelumnya pada November 2016, mereka juga menerbitkan berita dengan menyebut Islam garis keras yang mayoritas terbesar di Indonesia memanfaatkan pilkada Jakarta dengan turun ke jalan melakukan demontrasi.


Pilkada Jakarta merupakan sistem demokrasi yang telah dijalankan dengan benar, tuduhan media barat bahwa pilkada Jakarta merupakan kemenangan Islam radikal sangat tidak mendasar. Pasangan Anies-Sandi bukan hanya didukung oleh kelompok Islam, bahkan komunitas Kristiani ikut mendukungnya.


Bahkan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla melayangkan protes kepada Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, soal pemberitaan media AS terkait hasil Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Endak adil ini media luar, karena yang menang banyak didukung oleh teman-teman dari sisi Islam malah dianggap garis keras yang menang," kata Jusuf Kalla di kantor PP Muhammadiyah Menteng, Jakarta Pusat, Kamis malam, 20 April 2017.

Jusup Kalla meminta kepada semua pihak untuk menghormati hasil pilkada Jakarta dan setiap warga Jakarta berhak memilih Gubernurnya sendiri untuk memimpin daerahnya selama lima tahun mendatang.


Pasangan Anies-Sandi juga didukung oleh kelompok Tionghoa, tokoh masyrakat Tionghoa Taman Sari, Martinus, secara terbuka mendukung pasangan Anies-Sandi. Ia mengatakan bahwa kita semua bersaudara, jangan terpancing dengan isu sara.

Pilkada Jakarta adalah kemenangan rakyat Indonesia, khususnya warga Jakarta, bukan kemenangan segelintir kelompok seperti tuduhan media barat. Dalam sistem demokrasi pastinya ada pihak yang menang dan kalah, kekalahan pasangan Ahok-Djarot bukanlah akhir dari segalanya. Yang pasti, pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, mereka adalah sosok terbaik bagi Jakarta saat ini.

Setiap kemenangan dan kekalahan dalam sistem demokrasi harus diterima dengan jiwa besar (siap menang dan siap kalah). Bahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan jiwa besar mengakui kekalahannya dan mengucapkan selamat kepada Anies-Sandi.

Pilkada Jakarta merupakan pesta demokrasi yang telah diatur oleh UU. Sejatinya Ahok-Djarot tidak kalah dalam pertarungan pilkada DKI, dalam setiap perjuangan tidak mengenal istilah kekalahan, tergantung dari sisi mana Anda akan menilainya. Begitupun kemenangan Anies-Sandi bukan kemenangan segelintir kelompok saja, namun kemenangan seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga Jakarta.

Indonesia sangat menjunjung tinggi demokrasi, semua warga negara memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi, baik secara langsung atau melalui perwakilan - dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

Laporan berita The Wall Street Journal hanya berdasarkan opini sepihak tanpa melakukan riset lebih dalam. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Yeni Wahid (Putri almarhum Gusdur), Hidayat Nur Wahid (Wakil ketua MPR RI), telah membantah tentang laporan media asing yang menyebut pilkada Jakarta merupakan kemenangan Islam radikal adalah tidak benar.

Salam YukViral.

Related Posts

Bantahan Berita Media Asing Tentang Pilkada Jakarta Merupakan Kemenangan Islam Radikal
4/ 5
Oleh