Jumat, 24 Maret 2017

Beberapa Isu Penculikan Anak di Media Sosial (bagian 1)


Ilustrasi.  Sumber Foto: Pixabay


Beberapa hari terakhir, viral tulisan-tulisan tentang penculikan anak di media sosial Indonesia, terutama di lini massa Facebook.

Sekoci mencatat beberapa klaim tentang penculikan anak yang beredar, sebagai berikut:

Klaim 1:

"Saudara2 sekalian mohon ijin menyampaikan info ini agar kita lebih waspada.bagi yg mempunyai anak kecil di bawah umur 10 tahun.jngan di biarkan pergi main sendirian.siang ini pukul  13.00 telah tertangkap 1 warga sipil.yg berpura" menyamar menjadi orang gila.tenyata telah membawa 1 anak yg di masukan dalam karung.

Ini di daerah pojok cimahi . Kondisi anak sudah di masukan karung . Laki2 ini berpura2 menjadi pemulung di sekitar rumah kita,

Setelah di tangkap pura2 gila . Untung anak tsb dpt di selamatkan .harga 1 anak di hargai 25 jt . Sekarang org ini di amankan di polres cimahi . Hati2 terhadap anak2 kita atau sodara2.

Kondisi anak yg di dlm karung sedang pingsan"



Klaim penculikan di daerah Pojok Cimahi telah dibantah oleh Polres Cimahi melalui akun Twitter @Polres_Cimahi, akun resmi yang dikelola oleh Kepolisian Resor Cimahi. Pada akun twitternya, Polres Cimahi menyatakan kalau berita yang beredar adalah tidak benar.

Klaim 2:

[15/3 01.13] B🏀ciL: Penculikan anak itu ternyata benar terjadi di Surabaya jawa Timur. Salah satu pelaku penculikan anak berhasil ditangkap dan diamankan di polsek tegalsari. Rame banget banyak yang nonton di polsek tegalsari tersebut.

Pelakunya ketangkap basah waktu sedang bawa anak yang pulang sekolah dalam kondisi sudah dibius, dan terus mau di gendong pakai selendang.

Tapi ketahuan masyarakat di sekitar lalu di teriakin dan akhirnya ketangkap. Saat di geledah di pakaian si pelaku banyak obat bius yang sudah disiapkan untuk melakukan aksi penculikan.

Ciri ciri pelaku menurut masyarakat di sekitar, perempuan tua kurus berpenampilan seperti pengemis menggunakan jilbab. Barang yang di bawa berupa selendang seperti buntelan.

Mohon informasi ini di sebar luaskan khususnya area surabaya dan sekitarnya, hati hati soalnya kasus ini ada jaringannya. Pelakunya lebih dari satu dan mereka di sebar ke lokasi berbeda buat cari mangsa anak kecil.

Sudah ada korban yang meninggal anak kecil, organ organnya sudah di ambil seperti mata, jantung dan ginjal.

Nara sumber:
Polsek tegalsari dan lokasi kejadian
[15/3 01.13] B🏀ciL: Ijin atasan ijin senior menyampaikan.bagi yg mempunyai anak kecil di bawah umur 10 tahun.jngan di biarkan pergi main sendiriaan.siang ini pukul 13.00 telah tertangkap 1 warga sipil.yg berpura" menyamar menjadi orang gila.tenyata telah membawa 1 anak yg d masukan dalam karung.
Ini di daerah pojok cimahi . Kondisi anak sudah di masukan karung . Laki2 ini berpura2 menjadi pemulung d sekitar rumah .
Setelah d tangkap pura2 gila . Untuk s anak ada yg mnemukan dan mengenali . Jdi selamat .harga 1 anak d hargai 2M . Sekarang org ini d amankan d polres cimahi . Hhati2 anu gaduh rayi .. atau sodara .palaur.

Kondisi anak yg d dlm karung sedang pingsan .

Rumor yang sama tentang penculikan anak yang dilakukan oleh seseorang yang berpura-pura gangguan jiwa di Tegalsari telah dibantah oleh Kapolsek Tegalsari, Kompol Noerijanto. Pihak Polsek Tegalsari tidak pernah melakukan penangkapan seorang perempuan pelaku penculikan anak.

Berikut laporan dari Surabaya Pagi:

Dalam beberapa hari terakhir, di media sosial (medsos) sedang ramai terkait kabar tertangkapnya seorang perempuan pelaku penculikan anak. Dalam sejumlah medsos tersebut dikabarkan, bahwa penangkapan itu dilakukan oleh Polsek Tegalsari, Polrestabes Surabaya. Namun ternyata, kabar itu tidak benar alias HOAX.

Kapolsek Tegalsari, Kompol Noerijanto menyatakan, jika pihaknya tidak pernah melakukan penangkapan tersebut. "Itu semua tidak benar. Hingga saat ini, kami tidak pernah menerima laporan penculikan. Dan Unit Reskrim Polsek Tegalsari juga tidak pernah melakukan penangkapan terhadap pelaku penculikan, seperti berita yang tersebar di medsos," bebernya, Selasa (14/03/2017).

"Kami pastikan berita penangkapan terhadap perempuan berjilbab yang menghebohkan medsos itu HOAX," tegas Kompol Noerijanto.

Sebelumnya, dalam beberapa hari terakhir, tersebar pemberitaan di medsos bahwa Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya telah menangkap pelaku penculikan yang dilakukan oleh perempuan berjilbab. Kabar itupun jadi perbincangan warga Surabaya.


Klaim 3

Mau ksh info yg kasus penculikan anak itu ternyata beneran terjadi. Td salah satu pelaku penculikan anak berhasil ditangkap dan diamankan di polsek tegalsari,laweyan,solo. Rame banget bnyk yg nonton di polsek.
Pelakunya ketangkap basah waktu sedang bawa anak yg pulang sekolah dlm kondisi sdh dibius. Trs mau di gendong pakai selendang. Tp ketauan trs di teriakin. Akhirnya ketangkap. Pas di geledah di pakaian si pelaku bnyk obat bius yg sdh disiapkan untuk melakukan aksi penculikan.
Pelakunya td di angkut  mobil polisi mau dibawa ke polres. Perempuan tua berpenampilan seperti pengemis. Pakai jilbab. Orange kurus. Tp bawa semacam selendang atau buntelan.

Hati2 soalnya ini ada jaringannya. Pelakunya lbh dr satu dan mereka di sebar ke lokasi2 yg berbeda buat cari mangsa anak kecil.

Klaim di atas menggunakan foto yang berbeda-beda. Silahkan perhatikan dua cuplikan layar di bawah ini. Narasinya sama, bahkan sampai tanda bacanya pun sama, tetapi menggunakan foto 'penculik' yang berbeda.




Untuk kasus ini, Polresta Yogyakarta  melalui akun Twitternya menghimbau agar masyarakat tidak mudah menyebarkan info yang belum jelas kebenarannya, seperti maraknya hoax kasus penculikan anak belakangan ini.



Kesimpulan: klaim yang menyatakan bahwa seorang pria yang berpura-pura gangguan jiwa melakukan aksi penculikan anak telah tertangkap di Cimahi (klaim 1), penculikan di Tegalsari (klaim 2) dan penculikan di Laweyan, Solo, (klaim 3) adalah hoax. Walaupun rumor itu hoax, Sekoci tetap menyarankan kepada para orang tua untuk tetap waspada dalam menjaga anak-anak karena pelaku kejahatan pada anak memang ada.

Salam Icokes, Sekoci Hoaxes!

Baca juga:

Beberapa Isu Penculikan Anak di Media Sosial (bagian 2)

Related Posts

Beberapa Isu Penculikan Anak di Media Sosial (bagian 1)
4/ 5
Oleh